Keuntungan Sikap Hormat dan Patuh kepada Guru Hormat dan patuh kepada guru sangatlah ditekankan dalam agama Islam. Guru adalah orang yang mengajarkan kita dengan berbagai macam ilmu pengetahuan dan mendidik kita sehingga menjadi orang yang mengerti dan dewasa. Walau bagaimanapun tingginya pangkat atau kedudukan seseorang, dia adalah bekas seorang pelajar yang tetap berhutang budi kepada gurunya yang pernah mendidik pada masa dahulu. Guru adalah orang yang mengetahui ilmu (‘alim/ulama), guru (‘alim/ulama) adalah orang yang takut kepada Allah Swt. Firman Allah swt. dalam Al-Qur'an yang artinya: “Dan demikian (pula) di antara manusia, makhluk bergerak yang bernyawa dan hewan-hewan ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Di antara hamba-hamba Allah yang takut kepada-Nya, hanyalah para ulama. Sungguh, Allah Mahaperkasa, Maha Pengampun.” (Q.S. Fathir/35: 28) Guru adalah pewaris para nabi. Karena lewat seorang guru, wahyu atau ilmu para nabi diteruskan kepada umat manusia. Imam Al-Gazali mengkhususkan seorang guru dengan sifat-sifat kesucian, kehormatan, dan penempatan guru langsung sesudah kedudukan para nabi. Beliau juga menegaskan bahwa: “Seorang yang berilmu dan kemudian bekerja dengan ilmunya itu, maka dialah yang dinamakan besar di bawah kolong langit ini, dia ibarat matahari yang menyinari orang lain dan mencahayai dirinya sendiri, ibarat minyak kesturi yang baunya dinikmati orang lain dan dia sendiri pun harum. Siapa yang berkerja di bidang pendidikan, maka sesungguhnya dia telah memilih pekerjaan yang terhormat dan yang sangat penting, maka hendaknya dia memelihara adab dan sopan satun dalam tugasnya ini.” Penyair Syauki juga mengakui nilainya seorang guru dengan kata-kata sebagai berikut: “Berdiri dan hormatilah guru dan berilah penghargaan, seorang guru itu hampir saja merupakan seorang rasul.” Guru merupakan bapak rohani bagi seorang murid, gurulahlah yang memberikan santapan jiwa dengan ilmu, pendidikan akhlak, dan membimbing para muridnya. Maka, menghormati guru berarti penghargaan terhadap anak-anak kita, dengan guru itulah, mereka hidup dan berkembang. Sesuai dengan ketinggian derajat dan martabat seorang guru, tidak heran kalau para ulama sangat menghormati guru-guru mereka. Cara mereka memperlihatkan penghormatan terhadap gurunya antara lain sebagai berikut. Mereka selalu rendah hati terhadap gurunya, meskipun ilmu sudah lebih banyak ketimbang gurunya. Mereka menaati setiap arahan serta bimbingan guru, seperti seorang pasien yang tidak tahu apa-apa tentang penyakitnya dan hanya mengikut arahan seorang dokter pakar yang mahir. Mereka juga senantiasa berkhidmat kepada guru-guru mereka dengan mengharapkan balasan pahala serta kemuliaan di sisi Allah Swt. Mereka memandang guru dengan perasaan penuh hormat dan ta’zim (memuliakan) serta memercayai kesempurnaan ilmunya. Hal ini akan lebih membantu pelajar untuk memperoleh manfaat dari apa yang disampaikan oleh guru mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar